Menu

Monday, March 12, 2018

Manajemen K3 - Part II



Faktor - faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, baik dari aspek penyakit kerja maupun kecelakaan kerja, dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya:

1. Faktor fisik, yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain - lain.
2. Faktor kimia, yaitu berupa Gas, Uap, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda - benda padat.
3. Faktor biologi , baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh - tumbuhan.
4. Faktor Fisiologis, seperti Konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja
5. Faktor Mental-Psiklogis, yaitu susunan kerja, hubungan diantara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja dan sebagainya.

Faktor - faktor tersebut tentu bisa mengganggu daya kerja seorang buruh. Misalnya, penerangan yang kurang cukup intensitasnya biasanya akan melelahkan mata. Sura gaduh danbising berpengaruh pula pada daya ingat termasuk konsentrasi fikiran. Akibatnya terjadi kelelahan psikologis, bahkan dapat menyebabkan tuli.

Lingkungan kesehatantempat kerja yang buruk  dapat mempengaruhi derajat kesehatan dan juga daya kerja para buruh. Dengan demikian sangat perlu adanya upaya pengendalian untuk dapat mencegah, mengurangi bahkan menekan agar hal demikian tidak terjadi.

Gangguan - gangguan pada ksehatan dan daya kerja akibat berbagai faktof dalam pekerjaan bisa dihindari. Asal saja para pekerja dan pihak pengelola perusahaan pnya kemauan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja. Tentunya perundangan tidak akan ada faerahnya, apabila pemimpin perusahaan atau industri tidak melaksanakan ketetapan ketetapan perundangan itu. 
Dengan adanya perhatian dari para  pengusaha berkaitan dengan masalah kesehatan dan adanya jaminan keselamatan kerja, maka secara langsung hal ini ikut membantu mensejahterakan para buruh, disamping tingkat pendapatan (upah) yang diberikan pihak perusahaan.

Kesehatan jasmani dan rohani meruupakan faktor penunjang untuk meningkatkan produktivitas seseorangdalam bekerja. Kesegaran tersebut dimulai sejak memasuki pekerjaan dan terus dipelihara selama bekerja, bahkan sampai setelah berhenti bekerja. Kesegaran jasmani dan rohani bukan saja pencerminan kesehatan fisik dan mental, tetapi juga gambaran adanya keserasian penyesuaian seseorang dengan pekerjaannya, yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman, pendidikan dan pengetahuan yang dimilikinya.


Sumber;

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 

Share This

Previous Post
Next Post
Unknown

Written by

Related Posts

0 comments:

close