Menu

Tuesday, April 24, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part X
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part X

Langkah 8. Pengembangan Sistem Manajemen K3


Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam tahap pengembangan Sistem Manajemen K3 antara lain mencakup dokumnetasi, pembagian kelompok, penyusunan bagan alir, penulisan manual Sistem Manajemen k3, Prosedur dan Instruksi kerja.



Langkah 9. Penerapan Sistem


Setelah semua dokumen selesai dibuat, maka setiap anggota kelompok kerja kembali  ke maing - masing untuk menerapkan Sistem yang telah ditulis. Adapun cara  penerapannya adalah:


  • Anggota kelompok kerja mengumpulkan seluruh Staffnya dan menjelaskan mengenai Isi Dokumen tersebut. Kesempatan ini dapat juga digunakan untuk mendapatkan masukan - masukan dari lapangan yang bersifat Teknis Operasional
  • Anggota kelompok Kerja bersama - sama Staff Unit kerjanya mulai mencoba menerapkan hal - hal yang telah ditulis. Setiap kekurangan atau hambatan yang dijumpai harus di catat sebagai masukan untuk penyempurnaan Sistem.
  • Mengumpulkan semua Catatan k3 dan Rekaman tercatat yang merupakan bukti pelaksanaan hal - hal yang telah ditulis. Rentang waktu untuk menerapkan Sistem ini sebaiknya tidak kurang dari tiga bulan sehingga cukup memadai untuk menilai efektif tidaknya sistem yang telah dikembangkan tadi. Tiga bulan ini sudah termasuk waktu yang digunakan untuk menyempurnakan Sistem dan memodifikasi dokuen.

Dalam Praktek pelaksanaanya maka kelmpok kerja tidak harus  menunggu seluruh dokumen selesai. Begitu satu dokumen selesai dan sudah mencakup salah satu elemen Standar maka penerapan sudah dapat dimulai dikerjakan. Sementara proses penerapan sistem berlangsung, kelompok kerja dapat tetap melakukan pertemuan berkala untuk memantau kelancaran proses penerapa sistem ini.

Apabila langkah - langkah yang terdahulu telah dapat dijalankan dengan baik, maka proses penerapan Sistem ini relati lebih mudah dilaksanakan .
Penerapan sistem ini harus dilaksanakan sedikitnya  tiga bulan sebelum pelaksanaan audit internal. Waktu tiga bulan ini diperlukan untuk mengumpulkan bukti- bukti (dalam bentuk rekaman tercatat) scara memadai dan untuk melaksanakan penyempurnaan sistem serta modifikasi dokumen.


Langkah 10. Proses Sertifikasi

Ada sejumlah lembaga sertifikai Sistem Manajemen K3. Misalnya Sucofindo melakukan Sertifikasi terhadap Permenaker 05/Men/1996. Namun untuk OHSAS 18001:2017 Organisasi bebas  menentukan lembaga Sertifikasi manapun yang diinginkan. Untuk Organiasi disarankan memilih Lembaga Sertifikasi OHSAS yang paling tepat.



Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 



Continue reading →

Monday, April 23, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part IX
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part IX


Membagikan Bahan Bacaan 

Jika Pelatihan  Awareness hanya dilakukan sekali saja, namun bahan bacaan berupa buku atau selebaran dapat dibaca karyawan secara berulang - ulang. Untuk itu perlu dicari buku - buku yang baik dalam arti ringkas sebagai tambahan dan bersifat memberikan pemahaman yang terarah, sehingga setiap karyawan akan senang untuk membacanya.

Apabila memugkinkan buatlah selebaran atau buletin yang bisa diedarkan berkala selama masa penerapan berlangsung. Lebih baik lagi jika selebaran tersebut ditujukan kepada perorangan dengan menulis nama mereka satu persatu, agar setiap orang merasa diriya dianggap berpera dalam kegiatan ini.

Dengan semakin banyak informasi yang diberikan kepada karyawan tentunya itu akan lebih baik biasanya masalah akan muncul karena kurangnya informasi. Informasi ini penting sekali karena pada saat dilakukan Assessment, Auditr tidak hanya bertanya pada manajemen saja, tetapi juga kepada semua orang. Untuk itu sebaiknya setiap orang benara - benar paham  dan tahu hubungan Standar Sistem Manajemen K3 ini dengan pekerjaan sehari hari.


Langkah 6. Peninjauan Sistem


kelompok kerja penerapan yang telah dibentuk kemudian mulai  bekerja untuk meninjau sistem yang sedang berlangsung dan kemudian dibandingkan  dengan persyarata yang ada dalam Sistem Manajemen K3. peninjauan ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan meninjau dokumen prosedur dan meninjau pelaksanaanya.


Tinjauan sistem ini akan melaksanakan beberapa hal, diantaranya:


Langkah 7. Penyusunan JAdwal Kegiatan

Setelah melakukan peninjauan Sistem dalam kelompok kerja dapat menyusun suatu jadwal kegiatan. Jadwal kegiatan dapat disusun dengan mempertimbangkan hal -  hal berikut:

a. Ruang Lingkup Pekerjaan

Dari hasil tinjauan Sistem akan menunjukan beberapa banyak yang harus disiapkan dan beberapa lama setiap prosedur itu akan diperiksa, disempurnakan, disetujui dan diaudit. Semakin panjang daftar prosedur yang harus di siapkan, semakin lama waktu penerapan yang diperlukan.

b. Kemampuan Wakil Manajemen dan Kelompok Kerja Penerapan

Kemampuan disini dalam hal membagi dan menyediakan waktu. Seperti diketahui bahwa tugas penerapan bukanlah satu-satunya pekerjaan para anggota kelomok kerja dan manajemen representatif. Mereka masih mempunyai tugas dan tanggung jawab lain diluar penerapan Standar Sistem Manajemen K3 yang kadang-kadang juga sama pentingnya dengan penerapan Standar ini. Hal ini karena menyangut kelangsungan usaha perusahaan seperti pencapaian sasaran penjualan, memenuhi jadwal dan target produksi,


c. Keberadaan Proyek

Khusus bagi perusahaan yang kegiatannya berdasarkan proyek (misalnya Kontraktor dan pengembang), maka ketika menyusun jadwal kedatangan asesor badan sertifikasi, pastikan bahwa pada saat asesor datang ada proyek yang sedang dikerjakan.



Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 



Continue reading →
Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part VIII
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part VIII

Pelatihan Awareness Sistem Manajemen K3


Pelatihan Singkat mengenai apa itu Sistem Manajemen K3 perlu dilakukan guna memberikan dan menyamakan persepsi dan menghindari kesimpangsiuran informasi yang dapat memberikan kesan keliru dan menyesatkan.

Peserta pPelatihan adalah seluruh karyawan yang dikumpulkan di suatu tempat dan kemudian pembicara diundang untuk menjelaskan Sistem Manajemen K3 secara ringkas dan dalam bahasa yang sederhana. Sehingga mampu menggugah semangat keryawan untuk menerapkan standar Sistem Manajemen K3. Kegiatan Awareness ini bila mungkin dapat dilakukan secara bersamaan dengan seluruh karyawan dan disampaikan secara singkat dan tidak terlalu lama.

Dalam Awareness ini dapat disampaikan maeri tentang,

  • Latar Belakang dan Jenis Sistem Manajemen K3 yang sesuai dengan Organisasi
  • Alasan mengapa Standar Sistem Manajemen k3 ini penting bagi perusahaan dan manfaaatnya
  • Perihal Elemen, Dokumentasi dan Sertifikasi secara singkat
  • Bagaimana penerapannya dan peran setiap orang dalam penerapan tersebut
  • Diadakan tanya jawab


Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 
Continue reading →

Thursday, April 19, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part VII
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part VII


Langkah 5. Kegiatan Penyuluhan

Penerapan Sistem Manajemen K3 adalah kegiatan dari dan untuk kebutuhan Personel Perusahaan,, Oleh karena itu perlu dibangun rasa adanya keikutsertaan dari seluruh karyawan dalam perusahaan melalui program penyuluhan.

Kegiatan Penyulusan ini harus diarahkan untuk mencapai tujuan, antara lain:

  • Menyamanakan Persepsi dan Motivasi terhadap pentingnya penerapan Sistem Manajemen K3 bagi Kinerja Perusahaan
  • Membangun Komitmen menyeluruh mulai dari Direksi, manajer, Staff dan Seluruh Jajaran dalam Perusahaan untuk bekerja bersama sama dalam menerapkan Sistem Standar ini.
Kegiatan Penyuluhan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, misalnya dengan pernyataan komitmen manajemen, melalui ceramah, surat edaran, atau pembagian buku buku terkait dengan Sistem Manajemen K3.

Pernyataan komitmen Manajemen
Dalam kegiatan ini, manajemen mengumpulkan sleuruh karyawan dalam acara khusus. Kemudian manajemen menyampaikan sambutan yang isinya antara lain:

  • Pentingnya jaminan keselamatan dan kesehatan kerja bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan
  • Bahwa Sistem Manajemen K3 sudah banyak diterapkan di berbagai Negara dan sudah menjadi kewajiban bagi Perusahaan Perusahaan di Inonesia
  • Bahwa Manajemen telah memutuskan untuk menerapkan Sistem Manajemen k3 di Perusahaan
  • Bahwa Manajemen mengharapkan keikutsertaan dan komitmen setiap orang dalam perusahaan sesuai dengan tugas dan jabatan masing masing
  • Bahwa Manajemen akan segera membentuk Tim Kerja yang dipilih dari Setiap Bidang didalam perusahaan
Perlu juga dijelaskan oleh Manajemen puncak tentang batas waktu kapan Sertifikasi Sistem Manajemen K3 harus di raih, misalnya pada waktu ulang tahun perusahaan yang akan datang. Tentu saja pernyataan seperti ni harus mempertimbangkan Konsekuensi bahwa Sertifikat diharapkan dapat diperoleh dalam batas waktu tersebut. Hal ini penting karena menyangkut kredibilitas manajemen dan kelompok kerja,


Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 
Continue reading →

Wednesday, April 18, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part VI
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part VI


Langkah 4. Menetapkan Sumber Daya Yang Diperlukan.


Sumber daya disini mencakup orang[ersonel, perlengkapan, waktu dan dana. Orang yang dimaksud adalah beberapa orang yang diangkat secara resmi diluar tugas tugsa pokoknya dan terlibat penuh dalam proses penerapan.

Perlengkapan adalah perlunya mempersiapkan kemungkinan ruangan tambahan untuk menyimpan dokumen atau komputer tambahan untk mengolah dan menyimpan data. Tidak kalah pentingnya adalah Waktu. Waktu yang diperlukan tidaklah sedikit terutama bagi orang yang terlibat dalam penerapan, mulai mengikuti rapat, pelatihan, mempelajari bahan - bahan pustaka,, menulis dokumen mutu sampai menghadapi kegiatan audit dan Assessment.

Penerapan Sistem Manajemen k3 bukanlah sekedar kegiatan yang dapat berlangsung dalam satu atau dua bulan saja. Untuk itu selama kurang lebih satu tahn perusahaan harus siap mengahdapi ganggguan arus kas karen awaktu yang seharusnya dikonsentrasikan untuk produksi ataua beroperasi banyak terserap ke proses penerapan ini. Keadaan ini seperti sebetulnya dapat dihindari dengan perencanaan ddan pengelolaaan yang baik.

Sementara dana yang diperlukan adalah untuk membayar Konsultan , lembaga sertifikasi, dan biaya untuk pelatihan karyawan di luar perusahaan,

Disamping itu juga perlu dlihat apakah untuk peerapan Sistem Manajemen K3 ini perusahaan harus menyediakan peralatan khusus selama ini belum dimiliki. Sebagai cotoh adalah perusahaan kompresor yang mnegalami kebisingan diatas rata - rata., karena sesuai dengan peryaratan Sistem Manajemen k3 yang mengharuskan adanya pengendalian Risiko dan bahaya yang ditimbulkan,, perusahaan tentu harus menyediakan peralatan yang dapat  menghilangkan / mengurangi tingkat kebisingan tersebut. ALat untuk mengukur tingkat kebisingan yang terjadi juga harus disediakan,, dan alat ni harus dikalibrasi. Oleh karena itu besarnya dana yang dikeluarkan untuk peralatan ini tergantung pada masing - masing perusahaan.



Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 

Continue reading →

Tuesday, April 10, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part V
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part V


Jumlah Anggota kelompok Kerja


Mengenai jumlah anggota kelompok kerja dapat bervariasi tergantung dengan besar kecilnya lingkup penerapan - bisanya jumlah anggota kelompok kerja sekitar delapan orang. Yang pastijumlah anggota kelompok kerja ini  harus dapat mencakup semua elemen sebagaimana diisyaratkan dalam Sistem Manajemen K3.

Pada dasarnya setiap anggota kelompok kerja dapat merangkap dalam beberapa working group, dan working group itu sendiri dapat saja hanya terdiri dari satu ataudua orang.

Kelompok kerja akan diketahui dan dikoordinir oleh seorang ketua kelompok kerja, biasanya dirangkap oleh manajemen representatif yang telah ditunjuk oleh manajemen puncak. Disampping itu untuk mengawasi dan mengarahkan kelompok kerja maka sebaiknya dibentuk suatu Panitia Pengarah (Steering Commitee), yang biasanya terdiri dari para anggota manajemen. Adapun tugas panitia ini adalah memberikan arahan, menetapkan kebijakan, sasaran dan lain - lain yang menyangkut kepentingan organsiasi secara keseluruhan. Selama penerapan ini maka kelompok kerja penerapan akan bertanggung jawab dan melapor kepada panitia Panitia Pengarah. 


Kelompok Kerja Penunjang

Jika diperlukan,perusahaan yangberskala besar ada yang membentuk kelompok kerja penunjang dengan tugas membantu kelancaran kerja kelompok kerja penerapan, khususnya untuk pekerjaan yang bersifat teknis administratif. Misalnya mengumpulkan catatan - catatan K3 dan fungsi administratif yang lain seperti pengetikan, penggandaan dan lain - lain.




Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 


Continue reading →

Monday, April 9, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part IV
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 -Part IV


Tanggung jawab dan Tugas Anggota Kelompok Kerja 

Tanggung Jawab dan tugas - tugas yang harus dilakukan oleh anggota kelompok kerja adalah :

  • Mengikuti pelatihan lengkap tentang Standar Sistem Manajemen k3.
  • Melatih Staff dalam unit kerjanya sesuai kebtuhan
  • Melakukan latihan terhadapnya sistem yang berlangsung dibandingkan dengan Sistem Standar Sistem Manajemen K3.
  • Melakukan tinjauan terhadap sistem yang berlangsung dibandingkan dengan Sistem Standar Sistem Manajemen K3
  • Membuat bagan alir yang menjelaskan tentang keterlibatan unit kerjanya dengan elemen yang ada dalam standar Sistem Manajemen K3
  • Bertanggung jawab untuk mengembangkan Sistem sesuai dengan elemen yang terkait dalam Unit kerjanya. Sebagai contoh, anggota kelompok kerja wakil dalam unit kerjanya. Sebagai contoh, anggota kelmpk kerja wakil dari divisi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk pelatihan dan seterusnya
  • Bertanggung jawab untuk mempersiapkan penulisan dokumen - dokumen sebagaimana diperysratkan dalam Standar Sistem Manajemen k3 termasuk mempersiapkan penulisan panduan mutu, prosedur, instruksi kerja dan formulir - formulir.
  • Melakukan apa yang telah ditulis dalam dokumen baik di unit kerjanya sendiri 
  • Ikut serta sebagai anggota tim Audit Internal
  • Bertanggungjawab untuk mempromosikan standar Sistem Manajemen K3 secara terus menerus baik di Unit kerjanya sendiri maupun di unit kerja lain secara konsisten serta bersama - sama memelihara penerapan sistemnya.

Kualifikasi Anggota Kelompok Kerja

Dalam menunjuk anggota kelompok kerja esebenarnya tidak ada ketentuan kualifikasi yang baku. Namun demikian untuk memudahkan dalam pemilihan angggota kelompok kerja, manajemen mempertimbangkan personel yang:



  • Memiliki taraf kecerdasan yang cukup sehingga mampu berfikir secara Konseptual dan berimajinasi
  • Rajin dan suka bekerja keras
  • Senang belajar termasuk suka membaca buku - buku tentang Standar Sistem Manajemen K3
  • Mampu membuat bagan alir dan menulis
  • isiplin dan tepat waktu
  • Berpengalaman kerja cukup di Unit kerjanya sehingga menguasai dari segi Operasionalnya
  • Mampu berkomunikasi dengan efektif dalam prestasi dan pelatihan
  • Mempunyai waktu cukup dalam membantu melaksanakan proyek penerapan standar Sistem Manajemen k3 diluar tugsa - tugas utamanya.



Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 
Continue reading →

Friday, April 6, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part III
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part III


Langkah 3 : Membentuk Kelompok Kerja Penerapan


Jika Perusahaan akan mebentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok kerja tersebut terdiri atas seorang wakil dari setiap unit kerja, biasanya manajer unit kerja. hal ini penting karena merekalah yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang bersangkutan.


Peran Anggota Kelompok Kerja

dalam  proses penerapan ini maka peran anggota kelompok kerja adalah ;
  • menjadi agen perubahan sekaligus fasilitator dalam unit kerjanya. Merekalah yang pertama tam amenerapkan Sistem Manajemen K3 ini di unit - unit kerjanya termasuk merombak cara dan kebiasaan lama yang tidak menunjang penerapan sistem ini.
  • Menjaga konsistensi dari Penerapan Sistem Manajemen K3, baik melalui tinjauan segai hari maupun berkala
  • Menjadi penghubung antara Manajemen dan Unit kerjanya

bersambung........

Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 
Continue reading →

Tuesday, April 3, 2018

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part II
Unknown

Langkah - Langkah Penerapan Sistem Manajemen K3 - Part II

Langkah 1 Menyatkan Komitmen


Pernyaataan komitmen dan penetapan kebijakan untuk menerapkan sebuah Sistem Manajemen K3 dalam organisasi/manajemen harus dilakukan oleh manajemen puncak. Penerapan Sistem Manajemen K3 tidak akan berjalan tanpa adanya komitmen terhadap sistem manajemen tersebut. Manajemen harus benar - benar menyadari bahwa merekalah yang paling bertanggung jawab terhadap terhadap keberhasilan atau kegagalan penerapan Sistem Manajemen K3.

Komitmen manajemen puncak harus  dinyatakan bukan hanya dalam kata kata tetapi juga harus dengan tindakan nyata agar dapat diketahui, dipelajari, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staff dan karyawan perusahaan. Seluruh Staff dan Karyawan perusahaan harus mengetahui bahwa tanggung jawab dalam penerapan Sistem Manajemen K3 saja, tetapi merupakan tangguang jawab seluruh personel dalam perusahaan mulai dari manajemen puncak sampai karyawan terendah.

karena itu ada baiknya bila secara khusus manajemen membuat cara untuk mengkomunikasikan komitmennya ke seluruh jajaran dalam perusahaannya. untuk itu perlu dicari waktu yang tepat guna menyampaikan komitmen manajemen penerapan Sistem Manajemen K3.

Langkah 2. Menetapkan Cara Penerapan

Perusahaan dapat menggunakan jasa konsultan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3, berdasarkan pertimbangkan berikut:

  • Konsultan yang baik tentu memiliki Pengalaman yang banyak dan bervariasi sehingga dapat menjadi agen pengalihan pengetahuan secara efektif, sehingga dapat memberikan Rekomendasi yang tepat dalam proses penerapan Sistem Manajemen K3
  • Konsultan yang independen memungkinkan konsultan tersebut secara bebas dapat memberikan umpan balik kepada manajemen secara objektif tanpa terpengaruh oleh persaingan antar kelompok didalam organisasi/perusahaan.
  • Konsultan jelas memiliki waktu yang cukup. berbeda dengan tenaga perusahaan yang meskipun mempunyai keahlian dalam Sistem Manajemen K3 namun karena desakan tugas tugas lain di perusahaan aibatnya tidak punya cukup waktu.
Sebenarnya perusahaan/Organisasi dapat menerapkan Sistem Manajemen k3 tanpa menggunakan Jasa Konsultan, jika Organisasi yang bersangkutan memiliki Personel yang cukup mamp untuk mengorganisasikan dan mengarahkan orang. Selain itu organisasi tentunya sudah memhami dan berpengalaman dalam menerapkan standar Sistem Manajemen K3 ini dan mempunyai waktu yang cukup.

Beberpa hal yang perlu diperhatikan  untuk menggunakan jasa Konsultan:

  • Pastikan bahwa Konsultan yang dipilih adalah Konsultan yang betul - betul Kmpeten di bidang Standar Sistem Manajemen K3, bukan konsultan dokumen manajemen K3 biasa yang lebih memusatkan dirinya pada pembuatan dokumen saja.
  • Teliti mengenai reputasi dari Konsultan tersebut. Apakah mereka selalu menepati janji yang mereka berikan, mampu bekerja sama, dan yang tidak kalah penting adalah Motivasi tim perusahaan. Kita dapat meminta  informasi secara khusus terang kepada calon Konsultan untuk memberikan identitas Klien kita.
  • Pastikan lebih dulu siaa yang akan diterjunkan sebagai konsultan dalam proyek ini. Hal ini penting sekali karena itulah orang yang berkunjung ke prusahaan dan akan menentukan keberhasilan. Jadi bukan nama besar Perusahaan Konsultan yang mereka ajukan dan perusahaan boleh  bebas menilainya. 
  • teliti apakah Konsultan tersebut telah berpengalaman membantu Perusahaan sejenis sampai mendapat Sertifikat. Meskipun hal ini bukan menjadi patokan mutlak akan tetapi  menangani usaha sejenis akan lebih mempermudah konsultan tersebut dalam memahami proses organisasi tersebut.
  • Pastikan ketersediaan waktu dari konsultan terkait dengan kesibukannya menangani klien yang lain. Biasanya konsultan tidak akan berkunjung setiap hari melainkan 3 - 4 hari selama sebulan. Maka pastikan jumlah hari kunjungan konsultan tersebut sebelum memulai kontrak kerja sama.



Sumber:

 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA/Rudi Suardi, 
Continue reading →
close